Jumat, 27 Januari 2012

Belajar drupal

selamat membaca
Membandingkan Drupal dengan CMS seperti Mambo/Joomla, Wordpress, atau PHP Nuke seperti membandingkan langit dan bumi. Wow, sedemikain jauhnya? Saat pertama kali beralih ke Drupal dari Joomla memang cukup menyulitkan saya. Maklum, waktu itu saya menjadi module developer untuk Simple Board Forum khususnya untuk module Last Forum Subject. Juga sebagai core developer untuk component Joomblog yang memberikan kemampuan membuat blog pada Joomla. Seperti apakah hebatnya Drupal sebenarnya sehingga para Developer beralih ke Drupal?


Semua CMS menawarkan fleksibilitas tetapi Drupal menawarkan hal yang lebih. Beberapa keunggulan Drupal dibandingkan dengan Mambo/Joomla dan Wordpress adalah:

1. Multi Sites. Secara built-in Drupal mendukung pembuatan multi sites, fitur ini tidak terdapat pada Joomla maupun Wordpress.

2. Forum. Secara built-in Drupal memiliki kemampuan membuat Forum.

3. Cascading Comment. Secara built-in Drupal mendukung komentar bertingkat (bukan flat). Sehingga mudah untuk membaca sebuah komentar ditujukan kepada komentar yang mana.

4. Multi content type. Ini adalah kemampuan built-in Drupal yang luar biasa. Artinya anda dapat membuat jenis konten khusus untuk berita, produk dan artikel misalnya. Ini benar-benar jenis kontent bukan sekedar pengkategorian! Modul CCK memperluas fitur hebat ini. Drupal otomatis membuattable baru untuk Content Type baru anda!

5. Unlimited Cascading Category. Joomla hanya mendukung kategori 1 tingkat saja, Joomla tidak dapat membuat sub kategori berikutnya. Secara built-in kategori Drupal mencapai level tak terbatas!

6. SEO, website-website Drupal terkenal karena SEO-nya yang handal.

7. Template yang fleksible. Bagaimana caranya anda mengubah bentuk/layout sebuah form isian? Drupal menyediakan template yang sangat fleksibel dan mudah untuk dipelajari.

8. Profile. Profile adalah kemampuan built-in Drupal yang mengagumkan juga. Anda dapat menambah field seperti Nomor KTP, Alamat, Tanggal Lahir dan sebagainya saat user mengisi form registrasi! Kemampuan ini tidak ada di Joomla maupun Wordpress.

9. Drupal memilih JavaScript Library jQuery secara konsisten. Sedangkan Joomla dan Wordpress berganti-ganti menggunakan jQuery dan Mootools.

10. Masa depan yang tidak jelas pada Mambo/Joomla.

1. Sejak 12 Oktober 2006, Joomla 1.5 Beta1 diluncurkan dan sampai 6 Oktober 2007 baru masuk 1.5 RC3. Jadi selama 1 tahun belum kelar-kelar juga!

2. Sedangkan Drupal 4.7.0 muncul pada 1 May 2006 (sudah menyertakan fitur AJAX!) dan 5.0 pada 15 Jan 2007, hanya 6 bulan saja. Bahkan Drupal 6 Beta 1 muncul pada 15 Sep 2007 dan Drupal 6 Beta 2 pada 17 Okt2007, hanya 1 bulan saja! Padahal Drupal 6 membawa fitur baru berupa Multi Languages yang semakin membuat Drupal hebat.

11. Dukungan developer pada Drupal semakin banyak saja. Dan tidak sedikit jago-jago Joomla beralih ke Drupal terutama di negara-negara di mana bahasa Inggris bukan bahasa utama. Hal ini disebabkan karena kemampuan multi languages pada Drupal. Bahkan sejak Drupal 5 karena module i18n merupakan cikal bakal multi languages pada Drupal 6!

12. CCK (Content Creation Kit). Ini adalah salah satu killer feature-nya Drupal. Cuma Drupal yang menyediakan module yang sedemikian praktisnya sehingga anda dapat membuat aplikasi slide show, gallery, buku tamu bahkan sampai e-commerce dengan bantuan CCK ini! Dipadu dengan module Views yang semakin memudahkan website Drupal melayani kebutuhan tampilan yang dapat dikustomisasi sendiri oleh user tanpa coding sedikitpun!

13. Hook System. API pada Drupal menggunakan system hook yang terbukti ampuh. Dengan mudah kita dapat menyuntikkan (hook) sesuatu pada bagian kontent tertentu misanya. Dengan system WEIGHT pada setiap elemennya membuat saya mudah memposisikan sebuah elemen baru pada Drupal!

14. Views. Modul ini menyediakan interface untuk melakukan query ke database Drupal sehingga anda dapat membuat berbagai laporan. Bukan hanya itu saja tetapi ada fasilitas argument dan explode filter! Kombinasi CCK dan Views mampu mengganti ratusan modul!

15. User Define Menu. Secara built-in Drupal memiliki kemampuan untuk membuat menu-menu baru bahkan secara bertingkat!

Apalagi ya? Rasanya cukup sebagian saja kemampuan Drupal saya kemukakan. Singkatnya sebagai salah satu mantan Developer Mambo/Joomla saya menyadari betapa hebatnya Drupal ini sehingga saya ibaratkan sebagai langit dan bumi. Tetapi, tentu saja di atas langit masih ada langit!

Sumber : http://drupal-id.com/content/mengapa-drupal?page=2

Garis Besar Administrasi Drupal

Setelah Drupal selesai diinstalasi, Anda dapat melihat halaman administrasi Drupal di http://localhost/drupal-6.1/?q=admin. Ada banyak sekali yang bisa diatur, sehingga saya hanya akan membahas sedikit saja untuk setiap opsi. Anda sangat dianjurkan untuk melihat semua pengaturan-pengaturan yang ada.

Ada beberapa pengaturan yang tidak ada dalam Drupal 5, karena Drupal 6 memiliki lebih banyak fitur daripada Drupal 5.
h2. Site Building

· Blocks: block adalah pembagian isi yang ada dalam sidebar, header, footer, dll. (mirip seperti widgets pada WordPress). Contoh block adalah tampilan navigasi dan tampilan banyaknya pengguna yang online. Dengan Drupal kita dapat mengatur letak block-block tersebut, sesuai dengan tempat yang disediakan oleh theme.

· Menus: di sini kita mengatur link-link yang muncul di website kita sebagai navigasi. Misalnya, kita dapat menaruh link ke halaman “About Us” di sebelah kanan atas website (Primary Links).

· Modules: sebuah modul akan memberi fungsi tambahan dalam Drupal. Contoh module adalah module untuk upload gambar dan module untuk menambahkan text editor pada kotak komentar. Jika ada fitur yang seharusnya ada dalam Drupal tetapi tidak ada, maka module-lah jawabannya.

· Themes: di sini Anda dapat mengatur desain website yang digunakan dan beberapa pengaturan tentang desain.

Content Management

· Comments: lihat, edit atau delete komentar-komentar yang masuk ke situs Anda. Ada juga pengaturan untuk komentar.

· Content: lihat, edit atau delete konten website Anda.

· Content types: konten dalam Drupal dibagi dalam beberapa tipe. Contoh tipe konten adalah: forum topic, artikel, blog post (Anda dapat membuat content type sendiri). Setiap content type bisa punya pengaturan sendiri, misalnya kita dapat mengatur agar forum topic dapat memiliki attachment ke dalamnya, tetapi artikel tidak.

· Post settings: mengatur cara-cara user melakukan posting (harus preview dulu atau tidak, dll.). Di sini ada pengaturan untuk teaser, yang tidak lain adalah penggalan konten yang akan muncul di halaman depan.

· RSS Publishing: pengaturan tentang RSS feed (tidak begitu penting).

· Taxonomy: inilah salah satu kata-kata sulit yang disukai Drupal – padahal taxonomy tidak lain adalah kategori konten. Taxonomy terdiri darivocabulary, contohnya “Topik Utama”. Tiap vocabulary memiliki term (terminologi) yang banyak, contohnya “CMS”, “Web Development”, “Security”. Bagi Anda yang familiar dengan blog, taxonomy juga bisa berlaku sebagai tag.

Site Configuration

· Actions: di sini kita dapat mengatur agar sesuatu terjadi jika terjadi hal yang lain (apa tuh maksudnya? :D). Contohnya kita dapat mengatur agar website kita mengirimkan e-mail setiap ada komentar baru.

· Administration theme: pengaturan tentang theme mana yang digunakan pada halaman administrasi (sangat tidak penting).

· Clean URLs: pengaturan ini akan menghilangkan “?q=” pada URL. Contohnya, http://localhost/drupal-6/?q=admin akan berubah menjadihttp://localhost/drupal-6/admin. Sayangnya dibutuhkan pengaturan khusus pada Apache untuk ini (makanya fitur ini dimatikan secara default).

· Date and time: pengaturan tentang waktu.

· Error reporting: pengaturan tentang halaman error dan laporan error jika terjadi masalah dengan website Anda.

· File system: di sini kita mengatur letak Drupal menaruh file-file yang di-upload oleh user.

· Image toolkit: 99% tidak pernah digunakan, jika Anda menggunakannya Anda sudah lebih pintar dari saya ;)

· Input formats: di sini kita mengatur filter yang digunakan user untuk melakukan posting. Misalnya Anda dapat mengatur penggunaan HTML (buat orang-orang teknis), BBCode (buat yang sering buka-buka forum), atau Wiki format (buat yang sering buka-buka wiki). Tentu saja semua fitur tambahan tersebut memerlukan module tambahan.

· Logging and alerts: pengaturan log (tidak begitu penting).

· Performance: di sini kita dapat meningkatkan kecepatan website dengan menyalakan fitur-fitur untuk caching. Tidak dianjurkan untuk website yang masih dalam tahap pembuatan.

· Site information: di sini kita dapat mengatur judul, motto, e-mail, footer dll. dari website kita.

· Site maintenance: di sini kita dapat mematikan website kita untuk sementara selama dilaksanakannya maintenance.

User Management

· Access rules: di sini kita dapat memblokir user yang nakal dengan filter username, e-mail, atau IP address.

· Permissions: di sini kita dapat mengatur kewenangan yang dimiliki oleh tiap-tiap role (penjelasan mengenai role ada di bawah ini).

· Roles: di sini kita dapat mengatur tentang role. Role dalam Drupal merupakan “kelas” (seperti dalam kelas sosial), yang berguna ntuk mengatur kewenangan seorang user. Contohnya, user dengan role “editor” bisa mengedit artikel, user dengan role “forum administrator” bisa mengedit dan menghapus forum topic. Kita dapat membuat role sebanyak yang diperlukan.

· User settings: pengaturan registrasi user dan profil user secara umum.

· Users: lihat, edit, dan hapus user yang sudah ada, serta menambahkan user baru.

Reports
Dalam Drupal 5, bagian ini disebut Logs, tetapi isinya sama saja. Anda dapat mengaktifkan module Statistics untuk menambahkan bebearapa fitur di dalam bagian ini.

· Recent log entries: Drupal mencatat banyak hal, seperti saat ada komentar baru, konten baru, atau error. Di sini kita dapat melihat catatan-catatan tersebut.

· Top ‘access denied’ errors: di sini kita dapat melihat halaman-halaman yang paling sering mengeluarkan “access denied”. Contohnya adalah user non-admin yang mencoba masuk ke halaman administrasi tidak akan dperbolehkan, dan di sini akan dicatat siapa pelakunya.

· Top ‘page not found’ errors: kalau kita menghapus konten, bisa saja ada orang yang masih ingin mengakses konten tersebut (misalnya karena leink ke konten itu pernah disebarluaskan). Di sini, akan diperlihatkan halaman-halaman yang bermasalah seperti itu.

· Status report: di sini kita dapat melihat status instalasi Drupal kita, apakah ada maslaah teknis atau tidak.

Sekali lagi, Anda sangat dianjurkan untuk pelan-pelan mencoba seluruh opsi yang ada di atas agar Anda dapat mendapatkan gambaran fleksibilitas yang dimiliki Drupal. Anda juga dapat mengakses menu “Help” yang tersedia linknya di sidebar.
Sumber : http://leapon.net/id/garis-besar-administrasi-drupal-0

Taksonomi: Cara mengorganisasi konten Drupal

Taksonomi adalah ilmu dan praktek untuk klasifikasi.
Taksonomi adalah metode untuk mengorganisasi konten dalam situs anda. Misalnya, mengklasifikasi musik menurut genre akan menghasilkan daftar ini: klasik, rock, jazz. Salah satu bagian tadi mungkin masih bisa diklasifikasikan lagi, misalnya musik "rock" terbagi menjadi hard rock, southern rock, progressive rock, classic rock, dsb.
Modul taksonomi membantu mengklasifikasi konten dalam situs Drupal.
Pada Drupal 5.x penamaan modul Taksonomi ditemukan tidak konsisten pada beberapa bagian antarmuka administratif. Pada halaman kelola ->pembangunan situs -> modul misalnya, modul ini disebut Taksonomi. Tetapi kategori (kosa kata)

1 komentar:

Please Comment After Read My Post