
Ilustrasi UARS (Upper Atmosphere Research Satellite). Kredit : NASA
UARS berpotensi jatuh di Indonesia seperti sudah ditunjukkan oleh perangkat lunak pemantau otomatis benda antariksa Track-it yang dikembangkan di LAPAN. Hasil pemantauannya berikut informasi penting lainnya tentang benda jatuh di Indonesia dan upaya mitigasinya dapat dilihat di situs LAPAN yang memuat prediksi jatuhnya UARS. Di samping itu, LAPAN pun dalam berbagai kesempatan mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati walaupun kecil sekali kemungkinannya akan ada korban.
Sesuai prosedur yang sudah dibuat, jika jatuh di negara kita, warga yang menemukan pecahannya dihimbau untuk segera melapor ke kepolisian terdekat yang akan mengamankan benda tersebut. Tim khusus dari LAPAN setelah mengkonfirmasi peristiwanya segera akan meninjau ke lokasi kejadian jika memang diperlukan.
Bagaimana perkiraan LAPAN untuk satelit ini?
Ketinggian UARS di bawah 122 km (umumnya ketinggian benda jatuh antariksa) pada 24 September 2011 pukul 6:35 WIB. Mulai di Samudera Pasifik melintasi Meksiko, Samudera Atlantik, Eropa, Iran, Samudera Hindia lalu naik lagi di atas 150 km di selatan Australia. Tidak melewati Indonesia hingga pukul 15:17 WIB saat ketinggiannya 54 km (diperkirakan sudah jatuh sebelumnya). Perhatikan kedua peta di bawah ini.

Lintasan UARS pada 2011-09-24 05:35 hingga 2011-09-24 07:00 WIB. Kredit : LAPAN

Lintasan UARS pada 2011-09-24 07:00 hingga 2011-09-24 08:30 WIB. Kredit : LAPAN