- Back to Home »
- Akhirnya Ilmuwan Bongkar Rahasia Awan Jupiter
Posted by : Ahmad Abdullah
Senin, 26 September 2011
selamat membaca
Ilmuwan berhasil menangkap gambar paling rinci dari gejolak hebat di sabuk awan Jupiter selama beberapa bulan terakhir. Kini, sabuk itu berubah putih memudar.
Gambar Sabuk Khatulistiwa Selatan (South Equatorial Belt) yang berada di bawah ekuator Jupiter ini diambil 30 November 2010 menggunakan teleskop Keck II di Hawaii. Ini mengungkapkan lapisan es di bulan Jupiter, Europa.
Sensor teleskop berhasil mendapatkan gambar di balik lapisan awan. Kini, warna lapisan sabuk bulan Jupiter itu sudah memudar.
“Alasan mengapa Jupiter tampak seperti kehilangan sabuk awan ini adalah turunnya jumlah angin sehingga mengeringkan suhu dan melenyapkan awan,” ujar Glen Orton, ilmuwan NASA.
Sabuk awan putih itu berasal dari es amonia putih yang mengambang di ketinggian ekstrem sehingga mengaburkan materi cokelat lain. Perubahan ekstrim hanya terjadi di South Equatorial Belt sehingga membuat Jupiter tampak paling unik dari objek tata surya lain.
Orton mengakui, warna badai Jupiter yang berukuran hampir tiga kali lipat Bumi ini bisa muncul kembali.
Ilmuwan berhasil menangkap gambar paling rinci dari gejolak hebat di sabuk awan Jupiter selama beberapa bulan terakhir. Kini, sabuk itu berubah putih memudar.
Gambar Sabuk Khatulistiwa Selatan (South Equatorial Belt) yang berada di bawah ekuator Jupiter ini diambil 30 November 2010 menggunakan teleskop Keck II di Hawaii. Ini mengungkapkan lapisan es di bulan Jupiter, Europa.
Sensor teleskop berhasil mendapatkan gambar di balik lapisan awan. Kini, warna lapisan sabuk bulan Jupiter itu sudah memudar.
“Alasan mengapa Jupiter tampak seperti kehilangan sabuk awan ini adalah turunnya jumlah angin sehingga mengeringkan suhu dan melenyapkan awan,” ujar Glen Orton, ilmuwan NASA.
Sabuk awan putih itu berasal dari es amonia putih yang mengambang di ketinggian ekstrem sehingga mengaburkan materi cokelat lain. Perubahan ekstrim hanya terjadi di South Equatorial Belt sehingga membuat Jupiter tampak paling unik dari objek tata surya lain.
Orton mengakui, warna badai Jupiter yang berukuran hampir tiga kali lipat Bumi ini bisa muncul kembali.