- Back to Home »
- Menumpang di Asteroid yang Melintas Jadi Pilihan Jika Ingin Pergi ke Mars
Posted by : Ahmad Abdullah
Senin, 26 September 2011
selamat membaca
Studi terbaru menemukan bahwa para penjelajah angkasa di masa mendatang bisa mencapai planet merah Mars dengan "membonceng" asteroid. Mereka akan berkendara di sisi sebelah dalam asteroid.
Mendaratkan pesawat luar angkasa di landasan batu asteroid ditinjau dapat menyiasati masalah utama setiap kali misi menuju Mars, yakni perlindungan dari sinar kosmik ataupun partikel-partikel berenergi tinggi yang banyak berkeliaran dengan kecepatan cahaya di luar angkasa.
Radiasi sinar kosmik membawa efek buruk bagi tubuh manusia. Ia dapat merusak DNA dan juga meningkatkan risiko kanker serta katarak. Penelitian pun mengungkap bahwa sejumlah tertentu radiasi akan membombardir astronaut selama ratusan hari perjalanan mengelilingi Mars akan meningkatkan risiko kanker 1-19 persen.
"Maka ketimbang memusatkan perhatian untuk membangun pelindung yang lebih baik terhadap radiasi, kita perlu memikirkan desain pesawat antariksa yang dapat melompat ke dalam dan ke luar asteroid yang tengah melintas," kata Gregory Matloff, seorang ahli fisika dari New York City College of Technology.
Taksi-asteroid ini membutuhkan luas sekitar 10 meter lebar, sudah cukup untuk memberikan perlindungan yang layak. Sejauh ini telah diketahui lima jenis asteroid yang cocok pada kriteria, dan kelimanya diperkirakan akan melewati Bumi menuju ke Mars sebelum tahun 2100.
Bagaimana pun, teori Matloff masih harus mengkaji lagi berbagai hal dan resiko, sebelum direalisasikan sebagai model baru perjalanan luar angkasa.
Studi terbaru menemukan bahwa para penjelajah angkasa di masa mendatang bisa mencapai planet merah Mars dengan "membonceng" asteroid. Mereka akan berkendara di sisi sebelah dalam asteroid.
Mendaratkan pesawat luar angkasa di landasan batu asteroid ditinjau dapat menyiasati masalah utama setiap kali misi menuju Mars, yakni perlindungan dari sinar kosmik ataupun partikel-partikel berenergi tinggi yang banyak berkeliaran dengan kecepatan cahaya di luar angkasa.
Radiasi sinar kosmik membawa efek buruk bagi tubuh manusia. Ia dapat merusak DNA dan juga meningkatkan risiko kanker serta katarak. Penelitian pun mengungkap bahwa sejumlah tertentu radiasi akan membombardir astronaut selama ratusan hari perjalanan mengelilingi Mars akan meningkatkan risiko kanker 1-19 persen.
"Maka ketimbang memusatkan perhatian untuk membangun pelindung yang lebih baik terhadap radiasi, kita perlu memikirkan desain pesawat antariksa yang dapat melompat ke dalam dan ke luar asteroid yang tengah melintas," kata Gregory Matloff, seorang ahli fisika dari New York City College of Technology.
Taksi-asteroid ini membutuhkan luas sekitar 10 meter lebar, sudah cukup untuk memberikan perlindungan yang layak. Sejauh ini telah diketahui lima jenis asteroid yang cocok pada kriteria, dan kelimanya diperkirakan akan melewati Bumi menuju ke Mars sebelum tahun 2100.
Bagaimana pun, teori Matloff masih harus mengkaji lagi berbagai hal dan resiko, sebelum direalisasikan sebagai model baru perjalanan luar angkasa.