- Back to Home »
- Setelah Menjelajahi Ruang Angkasa Selama 30 Tahun, Voyager Siap Masuki Ruang Antar Bintang
Posted by : Ahmad Abdullah
Sabtu, 24 September 2011
selamat membaca
Setelah lebih dari 30 tahun meninggalkan Bumi, dua satelit kembar Voyager milik NASA kini sudah tiba di ujung tata surya. Kedua satelit yang misi utamanya sebenarnya telah berakhir pada tahun 1980 dan 1989 lalu itu, kini siap memasuki ruang antar bintang (interstellar space).
“Sangat luar biasa,” kata Ed Stone, Voyager Project Scientist asal California Institute of Technology yang telah memantau misi Voyager sejak tahun 1972, seperti dikutip dari Cosmosmagazine, 2 Mei 2011. “Selama ini, Voyager 1 dan 2 selalu menghasilkan penemuan baru. Setiap temuan mengubah cara pandang kita terhadap dunia lain,” ucapnya.
Ilustrasi satelit Voyager 1 berada di pinggir tata surya.
Sejumlah temuan yang diungkapkan oleh Voyager adalah ditemukannya gunung berapi di Io dan bukti-bukti adanya samudera di bawah permukaan es bulan Europa (keduanya milik planet Jupiter) adanya hujan metana di Titan (bulan milik Saturnus), kutub magnet yang aneh milik Uranus dan Neptunus, air mancur mengandung es di Triton, bulan milik Neptunus, serta angin planet yang bertiup makin kencang ketika planet menjauh dari matahari.
Tidak ada yang mengetahui pasti berapa jarak yang harus ditempuh Voyager untuk tiba di ruang antar bintang. Namun sejumlah peneliti yakin bahwa ujung tata surya sudah dekat.
“Ketebalan heliosheath (kawasan di heliosphere di posisi setelah titik termination shock di mana kecepatan angin turun ke bawah kecepatan suara) diperkirakan mencapai 4,8 sampai 6,5 juta kilometer,” kata Stone. “Artinya, Voyager akan keluar dari tata surya dalam 5 tahun ke depan,” ucapnya.
Untungnya, masih ada cukup energi untuk melakukan perjalanan tersebut. Kedua satelit Voyager masih mendapatkan pasokan daya dari peluruhan panas radioaktif dari Plutonium 238. “Baterai” tersebut diperkirakan cukup untuk menyediakan energi setidaknya hingga tahun 2020. Setelah itu, kata Stone, Voyager akan menjadi planet Bumi di antara bintang-bintang.
Sebagai informasi, setiap satelit Voyager dilengkapi dengan Golden Record, sebuah rekaman fonograf tembaga berlapis emas. Rekaman itu mengandung 118 foto planet Bumi, rekaman musik terbaik dunia berdurasi 90 menit, esai audio yang terdiri dari berbagai suara yang ada di Bumi mulai dari letupan lumpur, gonggongan anjing, sampai suara keberangkatan roket Saturn 5, salam perkenalan dari 55 bahasa manusia, sebuah bahasa ikan paus, skema gelombang otak dari wanita yang sedang jatuh cinta, dan sambutan dari Kurt Waldheim, Sekjen PBB ketika itu.
“Miliaran tahun dari sekarang, saat planet Bumi dan benua yang ada sudah berubah total, ketika seluruh spesies makhluk hidup telah bermutasi atau punah, rekaman Voyager akan tetap ‘berbicara’ untuk kita,” sebut pesan di rekaman Voyager.
Namun, sejumlah pengamat menyebutkan, kemungkinan alien menemukan Golden Record itu sangatlah kecil. Pasalnya, satelit Voyager tidak akan mencapai jarak beberapa tahun cahaya dari bintang lain hingga 40 ribu tahun mendatang.
Setelah lebih dari 30 tahun meninggalkan Bumi, dua satelit kembar Voyager milik NASA kini sudah tiba di ujung tata surya. Kedua satelit yang misi utamanya sebenarnya telah berakhir pada tahun 1980 dan 1989 lalu itu, kini siap memasuki ruang antar bintang (interstellar space).
“Sangat luar biasa,” kata Ed Stone, Voyager Project Scientist asal California Institute of Technology yang telah memantau misi Voyager sejak tahun 1972, seperti dikutip dari Cosmosmagazine, 2 Mei 2011. “Selama ini, Voyager 1 dan 2 selalu menghasilkan penemuan baru. Setiap temuan mengubah cara pandang kita terhadap dunia lain,” ucapnya.
Ilustrasi satelit Voyager 1 berada di pinggir tata surya.
Sejumlah temuan yang diungkapkan oleh Voyager adalah ditemukannya gunung berapi di Io dan bukti-bukti adanya samudera di bawah permukaan es bulan Europa (keduanya milik planet Jupiter) adanya hujan metana di Titan (bulan milik Saturnus), kutub magnet yang aneh milik Uranus dan Neptunus, air mancur mengandung es di Triton, bulan milik Neptunus, serta angin planet yang bertiup makin kencang ketika planet menjauh dari matahari.
Tidak ada yang mengetahui pasti berapa jarak yang harus ditempuh Voyager untuk tiba di ruang antar bintang. Namun sejumlah peneliti yakin bahwa ujung tata surya sudah dekat.
“Ketebalan heliosheath (kawasan di heliosphere di posisi setelah titik termination shock di mana kecepatan angin turun ke bawah kecepatan suara) diperkirakan mencapai 4,8 sampai 6,5 juta kilometer,” kata Stone. “Artinya, Voyager akan keluar dari tata surya dalam 5 tahun ke depan,” ucapnya.
Untungnya, masih ada cukup energi untuk melakukan perjalanan tersebut. Kedua satelit Voyager masih mendapatkan pasokan daya dari peluruhan panas radioaktif dari Plutonium 238. “Baterai” tersebut diperkirakan cukup untuk menyediakan energi setidaknya hingga tahun 2020. Setelah itu, kata Stone, Voyager akan menjadi planet Bumi di antara bintang-bintang.
Sebagai informasi, setiap satelit Voyager dilengkapi dengan Golden Record, sebuah rekaman fonograf tembaga berlapis emas. Rekaman itu mengandung 118 foto planet Bumi, rekaman musik terbaik dunia berdurasi 90 menit, esai audio yang terdiri dari berbagai suara yang ada di Bumi mulai dari letupan lumpur, gonggongan anjing, sampai suara keberangkatan roket Saturn 5, salam perkenalan dari 55 bahasa manusia, sebuah bahasa ikan paus, skema gelombang otak dari wanita yang sedang jatuh cinta, dan sambutan dari Kurt Waldheim, Sekjen PBB ketika itu.
“Miliaran tahun dari sekarang, saat planet Bumi dan benua yang ada sudah berubah total, ketika seluruh spesies makhluk hidup telah bermutasi atau punah, rekaman Voyager akan tetap ‘berbicara’ untuk kita,” sebut pesan di rekaman Voyager.
Namun, sejumlah pengamat menyebutkan, kemungkinan alien menemukan Golden Record itu sangatlah kecil. Pasalnya, satelit Voyager tidak akan mencapai jarak beberapa tahun cahaya dari bintang lain hingga 40 ribu tahun mendatang.
sumber: